Kehidupan Paralel > #26

Ada dua dewi, Entanglia dan Vidualia.
Mereka berdua membaca kertas-kertas manusia dari dunia ilahi.
Entanglia menjelaskan pengetahuan latar belakang dengan cara yang mudah dipahami.
Entanglia
Batasan medan lemah dari materi kuantum yang bereaksi terhadap ruang-waktu klasik adalah fokus dari makalah ini.
Vidualia
Hmm, apa artinya itu?
Entanglia
Ini mengacu pada bagaimana partikel-partikel kuantum berinteraksi dengan dan mempengaruhi struktur ruang dan waktu.
Vidualia
Seperti bagaimana mereka membuat riak di kolam?
Entanglia
Ya, kurang lebih seperti itu. Materi kuantum dapat menciptakan efek gravitasi.
Vidualia
Itu luar biasa! Bayangkan apa yang manusia bisa lakukan dengan kekuatan itu!
Entanglia
Nah, tidak sepenuhnya seperti itu. Efeknya cukup kompleks dan sulit untuk dikendalikan.
Vidualia
Oh, begitu. Jadi tidak semudah membuat benda-benda melayang atau menghilang?
Entanglia
Tidak, jauh lebih halus dan melibatkan interaksi dari banyak partikel.
Vidualia
Saya kira kita masih banyak yang harus dipelajari tentang dunia kuantum.
Entanglia
Memang, tapi dengan setiap penemuan baru, kita semakin dekat untuk memahaminya.
Entanglia dan Vidualia melanjutkan eksplorasi mereka di dunia ilahi, dengan semangat untuk mengungkap rahasia alam kuantum.
Dan dengan setiap kertas yang mereka baca, mereka mendapatkan penghargaan yang lebih dalam terhadap keajaiban ilmu pengetahuan dan potensi pengetahuan manusia.
Vidualia
Saya mendapatkan ide untuk puisi itu dari kertas itu.

Dalam dekapan bulan,

Bisikan kuantum menari,

Kekuatan feminin,

Mengelus jangkauan ruang-waktu.

Batas-batas terguncang,

Permainan materi terurai,

Persatuan mistis,

Di mana realitas berputar.

Title: The weak field limit of quantum matter back-reacting on classical spacetime
Authors: Isaac Layton, Jonathan Oppenheim, Andrea Russo, Zachary Weller-Davies
View this paper on arXiv