Chapter 3 dimulai dengan Sophia dan Max menghadiri seminar tentang konformitas sosial di konferensi psikologi.
Sophia
Saya sangat yakin bahwa konformitas sosial adalah bagian alami dan penting dari perilaku manusia. Kita adalah makhluk sosial, dan konformitas memungkinkan kita untuk berbaur dan menjaga harmoni sosial.
Max
Saya memahami pentingnya konformitas sosial, tetapi saya juga berpikir bahwa itu dapat merugikan individualitas dan pertumbuhan pribadi. Hal itu dapat membatasi kreativitas dan mencegah orang berpikir di luar kotak.
Sophia
Tapi, Max, konformitas memiliki fungsi yang signifikan dalam masyarakat kita. Ini membantu kita menjaga ketertiban dan kesatuan. Tanpa itu, kekacauan akan berkuasa.
Max
Ya, Sophia, saya setuju bahwa konformitas memiliki manfaatnya, tetapi saya khawatir tentang potensi terjadinya pemikiran kelompok dan penekanan terhadap suara-suara yang berbeda. Kita perlu menghargai pemikiran independen dan mendorong keragaman ide.
Sophia
Saya mengerti pendapatmu, Max, tetapi patuh pada norma-norma sosial juga dapat memberikan rasa memiliki dan keamanan. Ini dapat memberikan individu rasa identitas dan penerimaan.
Max
Tentu, konformitas menawarkan validasi sosial, tetapi juga dapat menyebabkan ketaatan buta dan kehilangan pemikiran kritis. Kita perlu menemukan keseimbangan antara konformitas dan individualitas.
Sophia
Saya percaya bahwa konformitas adalah perekat yang menjaga keutuhan masyarakat. Ini membantu menetapkan nilai-nilai dan norma-norma bersama, yang penting untuk fungsi dan kerjasama sosial.
Max
Meskipun konformitas memainkan peran dalam fungsi sosial, kita juga harus mempromosikan pemikiran independen dan mendorong orang untuk menantang status quo. Inovasi dan kemajuan berasal dari pertanyaan dan mendorong batasan.
Sophia
Saya setuju bahwa pemikiran kritis sangat penting, tetapi kita juga harus menekankan aspek positif dari konformitas. Ini dapat memperkuat kohesi sosial dan membuat interaksi sosial lebih lancar.
Max
Tentu saja, tetapi jangan lupakan bahwa konformitas juga dapat menghambat individualitas dan mencegah orang untuk mengekspresikan diri mereka yang sebenarnya. Kita perlu menciptakan lingkungan yang menghargai keragaman dan mendorong orang untuk merangkul perspektif unik mereka.
Sophia
Anda membuat argumen yang valid, Max. Penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara konformitas dan individualisme. Kita harus merayakan baik yang kolektif maupun individu.
Max
Tepat sekali, Sophia. Dengan melakukannya, kita dapat menciptakan masyarakat yang menghargai baik persatuan maupun keragaman, di mana orang merasa bebas untuk mengekspresikan diri mereka sambil tetap menghormati struktur sosial.
Saat seminar berakhir, Sophia dan Max menyadari bahwa perspektif mereka yang berbeda tentang konformitas sosial sangat terkait dengan kepribadian mereka yang berbeda dan motivasi yang mendasarinya, yang menunjukkan kompleksitas psikologi manusia.